Selasa, 28 Februari 2017

Pop Ice Bubble Gum, Perpaduan Sempurna Susu dengan Permen Karet

Setiap manusia di dunia ini pasti mempunyai rasa suka akan suatu hal. Rasa suka ini bisa dikatakan sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan agar manusia dapat merasakan perasaan senang akan suatu hal. Dengan memiliki perasaan senang tentu hidup manusia akan terus terasa tenang dan nyaman.

Rasa suka ini dapat bermacam-macam, baik suka ke sesama makhluk hidup atau ke benda mati. Rasa suka akan makhluk hidup selama ini dikenal dengan sebutan cinta, sedangkan rasa suka terhadap benda mati sering disebut favorit.

Dalam tulisan ini, gue ingin membahas tentang rasa suka akan benda mati atau favorit. Kenapa? Karena jika yang dibahas tentang rasa suka akan makhluk hidup atau cinta, takutnya nanti ada yang baper atau galau.
Rasa suka akan benda mati atau favorit ini juga bermacam-macam seperti pakaian favorit, film favorit, makanan favorit dan minuman favorit. Pada tulisan ini secara spesifik gue akan membahas tentang minuman favorit.
Minuman adalah air yang kita minum sebagai pelepas dahaga. Banyak sekali minuman di dunia ini yang sangat nikmat untuk diminum. Namun, bagi gue cuma ada satu minuman favorit yaitu milkshake.

Milkshake merupakan kata dari Bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti susu kocok. Milkshake memang bisa dibuat dari berbagai macam susu. Tetapi, yang paling gue suka itu milkshake dari Pop Ice. Ya, milkshake favorit gue itu Pop Ice.
Kenapa Pop Ice? Gue sebenarnya juga bingung harus jawab apa sebagai alasannya. Mungkin inilah Implementasi dari sebuah ungkapan bahwa “rasa suka itu ga butuh alasan”.

Secara kualitas, Pop Ice tentu tak perlu diragukan lagi. Hal ini dikarenakan Pop ice merupakan es blender susu pertama di Indonesia yang diproduksi oleh PT. Forisa Nusapersada sejak tahun 2002. Minuman ini mempunyai tagline Pop ice minuman idolaku ini cukup layak untuk dijadikan sebagai favorit. Bukan hanya karena kualitas mereka yang sudah teruji. Namun, juga Karena tujuan mereka yang ingin selalu memberikan keceriaan di setiap kesegarannya. Hal ini tentu sesuai dengan makna favorit yang selalu membuat seseorang mendapatkan perasaan senang.
Sebagai minuman es blender susu, Pop ice memiliki begitu banyak varian rasa, salah satunya adalah bubble gum. Rasa nikmat permen karet (bahasa Indonesianya bubble gum) berhasil diterjemahkan dengan sangat baik ke dalam sebuah minuman oleh Pop Ice.

Susu yang merupakan sebuah minuman yang cukup digemari oleh khalayak ramai dipadukan dengan rasa nikmat bubble gum menghasilkan sebuah citra rasa yang sangat memukau. Hal inilah yang akhirnya membuat gue jatuh cinta akan varian rasa bubble gum milik Pop Ice ini.
Pop Ice bubble gum ini akan semakin nikmat dengan perpaduan berbagai toping yang bisa ditambahkan sesuai selera. Untuk toping yang kali ini gue pilih bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Saking nikmatnya ga kerasa ternyata tanpa sadar gue udah ngehabisin topingnya dan setengah Pop Icenya. Ga percaya? Coba cek deh gambar di bawah ini.
Oke cukup sekian dulu tulisan gue tentang minuman favorit ini. Gue mau ngehabisin Pop Ice yang begitu menggoda dan sedang menunggu di atas meja.
Share:

Selasa, 13 Mei 2014

Pemimpi(n)

Aku terkadang hanya sibuk jadi pemimpi.
Sibuk memimpikan, kapan Negara tempat ku tumbuh, bebas dari jeratan para koruptor?
Sibuk memimpikan, kapan aku bisa membuat senyum kedua orang tua ku terkembang lebar?
Sibuk memimpikan, kaki kaki kekar ku menginjak tanah hijau lain sambil membawa bendera negaraku?
Sibuk memimpikan, kapan lulus kuliah dengan nilai cumlade lalu kerja di perusahaan terbaik hingga mendirikan perusahaan sendiri?
Sibuk memimpikan, kapan kampus yang dulu jadi kebanggan ini kembali ke masa kejayaannya?
Atau sekedar, sibuk memimpikan, kapan kamu jadi bagian dari hidupku seutuhnya?
Aku melihat, teman-temanku sibuk berorasi, melakukan demo, demi melihat kampus ini, Negara ini BERSIH!
Aku melihat, teman-temanku sibuk masuk segala jenis organisasi, belajar kepemimpinan, belajar menjadi orang bersih dan idealis, atau sekedar belajar memperbanyak relasi baru.
Aku melihat, teman-temanku secara perlahan tapi pasti memasang foto mereka di beranda facebook, foto berlatarkan dataran putih, yang kalian tahu pasti itu bukan Indonesia.
Share:

Senin, 17 Maret 2014

Kekerasaan pada Pelaksanaan Kaderisasi? Udah Bukan Jamannya Lagi

Berbicara tentang kaderisasi, ada banyak pertanyaan yang muncul di kepala saya seperti apa itu kaderisasi? apa yang dimaksud dengan kader? haruskah kaderisasi dilakukan dengan kekerasan? kalau bisa lembut kenapa harus keras? apa tujuan sebenarnya dari kaderisasi?
Setelah bertanya di mbah google semalam suntuk, akhirnya saya menemukan jawaban atas kegamangan saya selama ini mengenai kaderisasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kaderisasi adalah pengaderan. Dan arti dari kader adalah orang yang diharapkan memegang peran penting di pemerintahan, partai, dan sebagainya.
Secara etimologis, kata "kader" berasal dari akar kata "en codre" yaitu sebuah ungkapan dari bahasa Perancis yang merujuk kepada orang atau individu yang bakal menduduki posisi penting dalam tataran organisasi militer, baik pada unti kerja yang sudah ada atau unit kerja yang akan dibentuk.
Kaderisasi sering diidentikkan dengan perpeloncoan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelonco artinya pengenalan dan penghayatan situasi lingkungan baru dengan mengedepankan tata pikiran sebelumnya.

Proses kaderisasi akan mengikuti perkembangan zaman, kaderisasi saat ini berbeda dengan kaderisasi pada era orde baru. Pada masa itu, dibutuhkan mahasiswa-mahasiswa yang berani melawan tirani pemerintahan, sehingga bentuk kaderisasi yang diberikan lebih banyak memberikan pelatihan fisik dan mental, sedangkan pada era reformasi saat ini, tipe kader yang dibutuhkan adalah kader yang kritis dan berwawasan luas, sehingga bentuk kaderisasinya harus sesuai dengan tujuan tersebut.
Share:

Kamis, 13 Maret 2014

Milanku oh Milanku....

AC Milan? siapa yang tidak mengenal klub sepakbola asal Italia ini. Klub tersukses di dunia dengan raihan gelar internasional sebanyak 18 Trophi. dan juga telah diakui oleh FIFA dengan terpampangnya tulisan "Il Club Piu Titolato Al Mondo" yang artinya klub tersukses di dunia di jersey mereka.
Tapi roda kehidupan memang terus berputar, Milan yang dulu sangat berjaya sekarang hanyalah klub yang besar namanya tapi permainannya hanya selevel tim medioker. Milan baru saja tersingkir dari Liga Champions, kalah dari Atletico Madrid dengan Aggregat 5-1. Miris, melihat Milan yang dulunya terkenal sebagai DNA Liga Champions dengan mudahnya dibantai oleh Atletico Madrid. Tak hanya di Eropa, di domestik pun Milan harus tersingkir dari Coppa Italia dan hanya menempati papan tengah klasemen Liga Italia.
Ada apa dengan AC Milan? Siapa yang salah? Apakah karena Milan sedang dalam masa transisi makanya mereka harus membutuhkan waktu untuk bangkit?
Pelatih sudah berganti dari Massimiliano Allegri ke Clarence Seedorf. Seedorf? siapa yang tidak kenal reputasinya sebagai pemain, raihan gelar juara Liga Champions bersama 3 klub berbeda adalah bukti kehebatan seedorf sebagai pemain. tapi apa daya Seedorf yang belum punya pengalaman melatih tidak bisa mengangkat Milan dari keterpurukan.
Share:

Sabtu, 03 Agustus 2013

Sebulan Bukan Waktu yang Lama tapi Juga Bukan Waktu yang Sebentar


Akhir Juni 2013, 8 orang mahasiswa datang ke Bali. Sebuah pulau yang menjadi primadona Indonesia baik di dalam maupun luar negeri. Pulau yang bahkan oleh orang mancanegara lebih dikenal dibanding negara tempat pulau tersebut berada. Ke-8 orang itu adalah gw bersama 7 temen gw. Kami datang kesini untuk mengikuti Geladi di kantor Telkom. Sebagai informasi, kami kuliah di IT Telkom semester 4. Jadi kami wajib mengikuti Geladi di akhir semester 4. Geladi itu merupakan pengenalan dunia kerja kepada kami para mahasiswa. Nah, kami ber-8 memilih untuk mengikuti geladi di WITEL Telkom Bali Selatan.

Yang pertama kali nyampe di Bali itu temen gw namanya Frank, soalnya dia punya abang sepupu di Bali. Jadi rencananya dia sama abangnya yang bakal nyari kostan buat kami yang datang terlambat. Ternyata yang terjadi malah ga sesuai harapan. Besok siangnya gw sama 1 orang temen gw namanya Luqman nyampe di Bali. Dijemput sama temen gw yg udah duluan nyampe. Kami naik mobil abangnya dan langsung bergegas untuk nyari kostan. Sebelum itu, kami ditraktir makan sama abangnya, lumayan baru nyampe dapat makan gratis hehe

Setelah itu kami langsung nyari kostan, nah, di sini lah banyak hal yang ga sesuai dengan harapan gw. Gw kira bakal dapat kostan dengan mudah, harga murah, fasilitasnya bagus. Ternyata tidak, kebalikannya semua, banyangin aja dari siang gw sama temen-temen gw nyari kostan, malemnya baru dapet kostan. Harganya? tergolong murah kalau di Bali, Fasilitasnya? cukup lah. Kostan udah dapet, sekarang tinggal nyari barang-barang kecil yang diperlukan di kostan seperti ember dan sprei. Sekalian alat-alat buat nge bersihin kostan sih yang masih kotor. Dan beruntungnya gw sama temen-temen gw, abangnya si Frank yg bayarin semua barang-barang tersebut. Wow, gw langsung mengambil kesimpulan kalau abangnya baik banget. Bayangin aja dia ngeluarin duit hampir 1 juta buat gw sama 6 orang temen gw yang lain yang baru dia kenal dan bukan siapa-siapa buat dia, kecuali si Frank yang merupakan adek sepupunya.
Selanjutnya kami bertiga membersihkan kostan, iya bertiga ngebersihin kostan yang buat delapan orang. Terkesan kaya kerja rodi sih dengan abang temen gw sebagai bosnya. Kami ga dibolehin istirahat dikit pun sama dia kalau belum beres. Oke lah kalau si Frank udah nyampe dari kemaren, lah, gw sama Luqman? baru nyampe tadi siang dan belum istirahat, sumpah cape banget rasanya.
Share: