Minggu, 17 Juni 2012

Really, I Love U Friends !!

ini juga merupakan tulisan dari temen gw tentang kehidupan kami semasa SMA....

17, perkumpulan individu yang memiliki karakter berbeda-beda, latar belakang yang tentu tak sama, juga harapan yang tak serupa. Itulah kami, remaja yang masih ingin tahu dan tak disangka-sangka menyandang status “Akselerasi”. 17, angka keberuntungan bagi kami.

Di Wira Bangsa kami ditempa, menjalani gelap terangnya menunutut ilmu yang tentu saja sangat-sangat berbeda dengan sekolah kami sebelumnya. Disini kami juga merasakan asam manisnya jalinan persahabatan menghadapi teman-teman dan guru-guru yang berbeda karakter tentunya. Awalnya, kata-kata “kompak, bersatu, bersama” belum tertanamkan di tengah-tengah kami. Intinya, kami masih sekumpulan bunga yang hidup di dalam sebuah pot namun berbeda warna dan harumnya. Selangkah dua langkah kami mencoba untuk maju dan saling mengenal. Sebagian ada yang berteman sejak awal, dan sebagian lagi belum. Saat itu kami berjumlah 7 kaum adam dan 10 kaum hawa. Lama kelamaan, kami senang bisa bersama dan dibina oleh guru-guru disini, apalagi oleh 2 ibu wali kelas kesayangan kami.

Bersama-sama kami melihat potret keceriaan teman-teman kami yang memiliki kesempatan sekolah 3 tahun. Sedangkan kami, mengapa kami berada di dalam planet akselerasi ini ?? Apakah kami mampu menyeberangi samudera ini tanpa hambatan dan rintangan ?? Serta sampai ke tujuan masing-masing ??

Semangat !! Itulah tekad kami… Meski semangat itu sering padam dikarenakan sesuatu hal. Ketika mereka yang “bukan” akselerasi membebaskan diri dari hantu-hantu sains, kami justru berbanding terbalik dengan mereka. Menikmati suasana sekolah yang kosong melompong, kantin yang dengan keadaan stock terbatas dan juga guru-guru yang kadang hadir, kadang juga tidak… Tapi, meski kosong… kami bahagia, setidaknya bisa menguasai sekolah, berekspresi sesuka hati kami, bermain kasti (hal yang takkan pernah kami lupakan), berkegiatan tak penting, mencuci mata dengan menonton video boy band asal Korea, dan tentunya bukan di TV tapi di laptop, dan kami tak lupa mengabadikan momen-momen berharga, tertawa lepas seperti tak punya beban. Itulah awal dimana kami akan bersatu.
Anak aksel ?? kok malas ?? di kelas aja sering tidur…hahahha… Itulah kami, anak-anak manusia yang ingin dimatangkan walau akhirnya masih mengkal juga. Eits… tidak semua yang mengkal, itu buruk kan ??
“oy…oy… kami kelompok bedangkik yaa… talk more do less hahahaa…”
“oy…oy… kami kelompok cuheng yaa… no smile!”
Bedangkik vs cuheng !!

Itulah bukti bahwa kami bisa bercanda di masa-masa indah dan kelam kami. Kami bukan seperti anak akselerasi dalam bayangan orang-orang banyak. Misalnya kutu buku, dll. Buktinya guru kami pernah bilang “kalian 17,suara 40.”

Ah, kacau kan ?? itu bukan masalah. Toh kami nyaman-nyaman saja dengan kepribadian kelas kami yang terkadang menjengkelkan ini. Meski sebagian orang memvonis kami itu sombong, mentang-mentang kami aksel lah, kami itu anak-anak gak normal lah, kami menganggap itu adalah pujian yang menyakiti perasaan kami.

17, ternyata ganjil tetap menjadi ganjil. 13, angka ganjil yang baru. Kami tak menyangka dan tak bisa menyangkal bahwa kenyataannya kami harus kehilangan mereka… 4 orang, bagian dari kami semua… Padahal, itulah saat-saat dimana kami merasa jaya dengan kebersamaan yang kami bina meski berada di dalam “planet yang menakutkan” ini. Mengapa harus secepat itu ?? sedih ?? Tentu saja…

Tapi… untungnya mereka tidak putus asa… malah jauh lebih baik dari sebelumnya… Ujian lagi…ujian lagi… materi belum habis, sudah ujian !! Tapi, guru kami pernah bilang, “jangan takut ujian, toh hidup ini juga ujian kan ??” Karena para pendidik lah, kami jadi termotivasi. Tiba saatnya kami semakin tua, dinyatakan sebagai senior teman-teman seangkatan kami dan berbaur dengan mereka… Orang-orang yang berada di atas kami, alias kakak-kakak kelas kami. Sampailah pernyataan “kami akan ikut UN dengan mereka!!”

Walaah… mereka kan 3 tahun ?? pasti semua materi bakal diserap oleh mereka. Kami bagaimana ?? Itulah sebab kami memiliki kegiatan belajar malam, “capek, ngantuk, malas” teman akrab kami. Tetapi, kami membuat suasananya santai, misalnya di saat menunggu guru-guru datang, kami seperti penghuni kantin yang berlarian ketika melihat cahaya. Tentunya sepeda motor atau mobil, milik guru-guru yang akan mengajar kami pada malam hari.

Semakin tua, semakin dekat… semakin kami ingin selalu bersama… bersama-sama rajin, bersama-sama malas… Bagi kami, itulah saat-saat yang paling seru, dan terciptalah kata “kolaborasi” (ada misteri dibalik kata itu, dan hanya kami yang tau !! hihihihi).

Bermain-main… Bermain-main… dan Bermain… seakan-akan kami memiliki masa kecil yang suram, menirukan gaya-gaya khas guru kami (kebiasaan anak sekolah) tetapi tidak bermaksud untuk mengejek. Kami memiliki hari-hari besar kelas kami, yang mana pada hari tersebut ada sesuatu yang tidak bisa kami lupakan, yaitu hari boneng (1 april), hari lahirnya colostu (18 november), hari fahmi (12 november), hari comel (25 oktober), buka puasa bersama (27 agustus), dll…

Karena kelalaian kami, tak jarang kami mengumpulkan tugas dengan metode “karet kendur”, itulah kami
COLOSTU !!

Hal yang juga berkesan adalah saat kami pergi study tour bersama kakak-kakak kelas kami, meski hanya ke Medan. Tapi kami bangga dengan kekompakan kami dan kami senang bisa berlibur pada saat itu !!

Tibalah di saat kami membicarakan tentang perkuliahan. Mau ke universitas mana ?? Ambil jurusan apa ??

Kita semakin tua kawan !!
2 tahun itu tidak cukup, bapak ibu !!
Kami masih ingin bersama, bapak ibu !!
Kami masih ingin belajar, bapak ibu !!
Ajari kami, agar kami tidak mengkal !!

“Waktu yang diberikan untuk kita sangat singkat. Seandainya waktu dapat kita putar kembali, tentu saja kita akan memperbaiki semua kesalahan kita ketika kita berada di planet ini.”

Pesan untuk anak-anak Colostu :
Don’t make a distance between us, friends !! tetap semangat !! mau gag mau, siap gag siap, kita harus bersedia bertatap muka dengan si masa depan. Jangan lupakan kenangan-kenangan yang telah kita lewati bersama. Momen-momen indah kebanggan kita dan teman-teman di Wira Bangsa. Serta guru-guru yang mewujudkan kita seperti ini, juga kantin yang selalu terbuka untuk kita…

Pesan untuk kawan-kawan seperjuangan :
Jangan lupakan kami, kami bukan tidak setia, hanya benang takdir yang mengharuskan kami berjalan selangkah di depan. Kalian harus tahu bahwa kami ada bersama kalian. Kebersamaan kita tak kan luput walau kami tak ada “JAUH DI MATA DEKAT DI HATI”. WE LOVE U, WILL REMEMBER U TILL THE END. “M.A., SEGA, COLOSTU, PERKASA PERKASA!!!!”, “SEVENTH GENERATION EE AA EE EE AA EE !!!”

Really, We Love U COLOSTU !!!
Share:

2 komentar: